Langsung ke konten utama

Dini, Peraih Beasiswa Bidikmisi Pertama Lulusan Unpad

Dini

Akhirnya, setelah menempuh studi selama 2 tahun 11 bulan, Dini Nurlelasari meraih gelar sarjana dan diwisuda pada Agustus 2013 lalu. Lulusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjajaran (Unpad) ini merupakan penerima Bidikmisi pertama yang lulus dari Unpad.

"Tentu, saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya karena telah memiliki kesempatan mendapatkan Bidikmisi. Namun, ini tidak akan berhenti sampai di sini, sebab ada tanggung jawab lebih besar ada di depan mata. Saya harus bisa bermanfaat untuk orang banyak," tutur Dini saat ditemui di acara Silaturahim Nasional Bidikmisi di Jakarta.

Sebagai penerima beasiswa Bidikmisi, Dini menuturkan, bahwa banyak manfaat ia dapatkan. Selain kuliah di perguruan tinggi negeri secara gratis, ia juga mendapatkan tunjangan setiap bulan dan uang buku setiap semester. Dengan demikian, Dini mengaku tidak membebani orang tuanya.

"Saya bisa meringankan beban orang tua. Orang tua saya dagang seadanya,” ungkap gadis kelahiran Bandung, 19 Februari 1992 ini.

Dengan fasilitas gratis biaya kuliah, Dini mengaku memiliki beban moral tersendiri. Ia menjadi terpacu untuk berprestasi dan belajar lebih semangat lagi. Apa yang dia dapatkan, lanjut Dini, harus "dikembalikan" kepada negara. Ia harus menjadi orang yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.

"Saya ingin bisa melanjutkan studi, soalnya kalau sudah tambah tua nanti konsentrasi berkurang, kesibukan juga semakin bertambah. Makanya, kalau bisa cepat lulus, kenapa enggak," tutur Dini yang lulus dengan IPK 3,59 ini.

Ditanya soal strategi belajar, Dini mengaku tidak memiliki strategi khusus. Ia juga mengaku dapat membagi waktu secara seimbang antara belajar, bermain, dan berorganisasi.

"Ya, kalau ada tugas jangan ditunda-tunda, harus langsung dikerjakan. Di kelas juga harus fokus sama apa yang disampaikan dosen. Kalau waktunya main ya main, waktunya belajar ya belajar. Harus bisa menempatkan waktu yang sesuai," tutur Dini, yang aktif di Himpunan Mahasiswa Ilmu Sejarah ini.

Saat ini, dengan segala yang diperolehnya itu, Dini berharap bisa mengamalkan ilmunya minimal untuk orang-orang disekitarnya. Ia juga ingin meningkatkan kualitas diri agar bisa bermanfaat untuk masyarakat. Ke depannya, Dini berharap dapat mewujudkan cita-citanya untuk menjadi dosen.

Dini mengatakan, Dengan menjadi dosen, ia ingin mendidik sekaligus membentuk generasi muda untuk bisa berjuang membangun bangsa. Selain itu, ia juga ingin melakukan berbagai penelitian yang dapat bermanfaat untuk orang banyak, terutama terkait bidang ilmu yang kini sedang ditekuninya, ilmu pariwisata.

"Walaupun negara lain sudah maju, sebenarnya Indonesia enggak ketinggalan, tapi sedang berkembang. Jadi, ya perkembangan ilmu pengetahuan sudah cukup bagus, tapi mesti lebih banyak lagi kaum muda yang bangkit untuk membangun bangsa ini," ujar Dini.

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Cara Merawat Barang Pecah Belah Biar Awet

Tidak sulit menemukan barang pecah belah di setiap rumah. Bisa dikatakan bahwa barang-barang ini adalah favorit, karena semua orang memilikinya, mulai dari barang berukuran kecil hingga besar. Dari namanya, sudah jelas bahwa barang pecah belah termasuk dalam kelompok perlengkapan rumah tangga yang rentan atau mudah rusak, karena sifatnya yang bisa pecah sewaktu-waktu terkena benturan yang keras. Meskipun demikian, banyak orang tetap membelinya karena memang tampilannya yang lebih menarik dan lebih ekslusif dibanding bahan lain, seperti plastik atau aluminium. Oleh karena itu, perawatan dan penjagaan mutlak diperlukan agar barang-barang ini bisa dipergunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Membuat Barang Pecah Belah Tidak Gampang Pecah Tentu tidak ada yang menginginkan gelas, piring, teko air, vas bunga, hiasan, dan barang pecah belah lainnya pecah dengan mudahnya hanya karena benturan ringan atau jatuh dari tempat yang ketinggiannya tidak seberapa. Bisakah membuat barang ...

Warna Sperma Bisa Jadi Pertanda Kesehatan

Warna sperma ternyata perlu diperhatikan. Khususnya sebagai pertanda untuk kesehatan dan penyakit. Umumnya sperma yang sehat berwarna putih dan agak kekuningan atau agak abu-abu, mewakili unsur protein. Warna sperma bisa menjadi pertanda. Namun jika kuning atau kehijauan maka itu artinya tanda infeksi. Warna lain seperti pink, merah dan coklat menandakan ada darah di sperma dan ini pertanda infeksi atau kecelakaan. Infeksi menular seksual bisa ditandai dengan warna sperma yang hijau. Sperma dengan warna pink umum terjadi setelah vasektomi namun jika berlanjut hubungi dokter. Tiap hari warna sperma bisa berganti. Jika baunya menyengat maka sebaiknya hubungi dokter. Warna sperma bisa menjadi pertanda. Sperma berwarna kuning menandakan banyak sel sperma yang mati. Ini terjadi kalau pria jarang ejakulasi. Urin juga menjadi penyebab warna sperma kekuningan, ini normal. Jika kencing sebelum ejakulasi maka sperma akan berwarna putih lagi. Umumnya jika warna sperma tidak normal, akan...