Langsung ke konten utama

Tips Agar Buku Kesayangan Tetap Awet

MerawatBuku1

Buku merupakan sumber ilmu, mungkin jika buku tak pernah ada, Anda tak akan sampai ke masa kini dimana Anda dapat melakukan segalanya. Meski kini buku hampir tergantikan oleh benda elektronik, karena banyak orang telah memulai membaca buku lewat laptop, komputer atau tablet namun sebagian besar dari kita masih menganggap buku sebagai salah satu benda sayang untuk dibuang.

Agar buku kesayangan ini tetap awet dan tak rusak, perlu menyimpannya dengan baik. Bagaimana langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan agar buku kesayangan tetap awet dan tak rusak? Simak tips dan trik berikut ini.

Berilah sampul

Agar buku kesayangan lebih bertahan lama lebih baik buku-buku tersebut diberi sampul mika. Tetapi jangan memakai mika yang terlalu tebal, hal ini justru akan membuat sampul mudah robek saat dibuka. Pakailah sampul mika yang tipis untuk menghindari hal ini.

Untuk buku-buku lama yang telah lepas jilidnya anda bisa membawa buku-buku tersebut dan menjilidnya ulang, bila perlu Anda bisa membuatnya dalam bentuk hard cover sekalian agar Anda tak perlu repot menyampulnya lagi. Memang, untuk sampul yang lebih tahan lama, Anda sebaiknya menggunakan sampul hard cover atau dengan kata lain menjilid ulang buku kesayangan Anda.

Simpan di tempat kering

Simpanlah buku di tempat yang kering dan banyak mendapat cahaya dan udara. Lemari yang lembap akan dapat dengan cepat merusak buku Anda. Hal ini dikarenakan tempat yang lembap akan dapat menimbulkan jamur pada buku.

Untuk mengatasinya, Anda bisa meletakkan penyerap lembap yang banyak dijual di pasaran,  untuk mengurangi tingkat kelembapan dimana Anda menyimpan buku anda.

Jangan dilipat

Jangan biasakan menandai buku sehabis membaca dengan cara melipat pinggir lembaran pada buku Anda. Hal ini dapat membuat buku rawan sobek sehingga membuat Anda tak bisa membacanya lagi.

Bersihkan secara regular

Buku-buku yang berjajar rapi di rak sebaiknya secara regular dibersihkan. Bila tidak, debu dan noda yang menempel akan membuat buku Anda kurang indah dipandang. Caranya gampang, bersihkan buku dengan kemoceng atau lap bersih pada keseluruhan buku.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...