Langsung ke konten utama

Sajian Resep Soto Lamongan

Soto-Lamongan

Masakan nusantara memang sangat menggoda lidah. Kelezatan kuliner masyarakat Indonesia konon tak perlu diragukan lagi, salah satunya adalah banyaknya aneka resep soto yang ada di berbagai belahan nusantara.

Salah satu soto yang menjadi favorit masyarakat adalah soto lamongan dari Jawa Timur. Bagi Anda yang ingin mencoba di rumah, berikut resep membuat soto lamongan lezat.

Bahan Pembuatan Soto Lamongan:

1 ekor ayam yang dibelah menjadi 4 bagian
3 batang serai yang telah dimemarkan
6 lembar daun jeruk yang dibuang tulang daunnya
2 sdm garam
1 sdm gula
1 sdt merica bubuk
2 liter air
Minyak goreng secukupnya (untuk keperluan menggoreng dan menumis)

Bumbu yang dihaluskan:

10 buah bawang merah
6 buah bawang putih
4 butir kemiri yang telah disangrai
2 cm jahe
4 cm kunyit yang dibakar 

Sajian Pelengkap:
100 gram taoge/kecambah
50 gram mie soun yang telah diseduh dan ditiriskan
3 buah telur rebus
100 gram kol yang diiris halus
2 batang seledri yang dicincang kasar
2 butir tomat yang dipotong-potong
Bawang merah goreng (untuk taburan)

Bahan untuk Sambal:

12 butir cabe rawit merah
4 butir cabe merah
3 butir bawang putih
0.25 sdt garam

Cara Pembuatan Soto Lamongan:

1. Rebus ayam hingga mendidih.

2. Ambil wajan, tumis bumbu dengan minyak goreng. Adapun bumbu tersebut adalah  bumbu halus, daun jeruk, dan serai. Masukkan ke dalam rebusan ayam.

3. Masukkan merica bubuk, garam, dan gula, kemudian masak ayam sampai matang. Ayam kemudian dikeluarkan.

4. Ayam digoreng hingga berwarna kecoklatan (matang). Setelah matang dan dingin, suwir-suwir ayam.

5. Pembuatan sambal dilakukan dengan merebus cabe rawit, cabe merah, dan bawang putih hingga layu kemudian ditiriskan. Kemudian, tambahkan garam lalu dihaluskan.

6. Sajikan soto bersama dengan pelengkap dan sambalnya.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...