Langsung ke konten utama

LPT Kembangkan Mitra Ke Pulau Madura

GEMA-Lembaga Psikologi Terapan (LPT) Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus berupaya menjajaki kerjasama dengan berbagai lembaga yang ada. Kali ini LPT menjalin mitra dengan lembaga pendidikan yang ada di Pulau Madura yaitu MAN Pamekasan untuk melakukan psikotes sebagai salah satu bentuk proses seleksi masuk dan pembagian kelas di sekolah tersebut (15/5). Psikotes berlangsung selama kurang lebih 4 jam yang terdiri dari tes IST, RMIB, dan Grafis yang diikuti oleh 173 siswa lulusan SMP sebagai pendaftar di MAN Pamekasan.

Menurut Direktur Lembaga Psikologi Terapan, Fathul Lubabin Nuqul, M.Si, kegiatan ini merupakan bagian dari program LPT yang menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga yang ada, baik itu pendidikan, industri, sosial masyarakat, dan sebagainya. Kerjasama juga akan terus ditingkatkan guna mengembangkan mitra dalam upaya mendekatkan diri dan mengaplikasikan ilmu secara langsung kepada masyarakat. “kalau selama ini psikotes yang kami lakukan hanya mencakup wilayah Jawa Timur yang ada di Pulau Jawa saja, kali ini kami merambah ke pulau lain yaitu Madura, ini kami lakukan sebagai upaya pengembangan dalam menjalin kerjasama dengan masyarakat yang membutuhkan. Harapannya tidak hanya di Madura, tapi kami akan terus mengembangkan mitra kerjasama seluas-luasnya sebagai bentuk pengembangan dan pengaplikasian keilmuan psikologi kepada masyarakat”, Ujar Dosen Psikologi Sosial tersebut.

Lembaga yang merupakan unit di Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang ini memang memiliki program dalam melakukan hubungan dengan masyarakat sebagai mitra kerjasama untuk melakukan pelatihan, assesment, penelusuran minat bakat, psikotes, dan sebagainya. “Lembaga ini merupakan mitra kerjasama yang menyediakan layanan jasa psikologi bagi seluruh lapisan masyarakat yang berupa assesment, training, psikotes dan lain sebagainya”, sambung beliau.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...