Langsung ke konten utama

UIN Harus Menjadi Kampus Bebas Korupsi


GEMA-Setelah BNN Kota Malang menyatakan UIN Maliki bebas dari narkoba, Rektor UIN Maliki, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo dengan sikap penuh ksatria mengungkapkan dengan tegas dihadapan rombongan BNN yang ketika itu hadir di UIN Maliki kalau kampus ini bisa menjadi sebagai percontohan kampus yang anti korupsi.

Sewaktu-waktu jika ada audit dari Irjen maupun BPK, UIN Maliki selalu siap untuk membuktikan bahwa UIN Maliki bebas dari praktek korupsi. Dan hal itu sudah menjadi komitmen kampus ini untuk menjadi percontoh kampus yang bebas dari korupsi.

Sehingga, kata dia, untuk menanggulangi hal tersebut UIN Maliki selalu membentuk mahasiswanya agar selalu memiliki kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional.

Selain itu, Prof. Imam selalu berusaha membudayakan kepada seluruh sivitas akademika UIN Maliki baik dikalangan dosen maupun mahasiswa untuk tidak bisa menerima akan tetapi memberi. Budaya memberi inilah yang oleh UIN maliki mencoba untuk dibudayakan dan ditanamkan kepada setiap individu sivitas akademika UIN Maliki.

Disetiap sudut gedung kampus UIN Maliki pasti banyak kotak amal yang dikelola oleh el-Zawa. Itu sebagai salah satu upaya untuk membudayakan para mahasiswa, dosen maupun karyawan untuk bersedekah. “Dengan begitu, budaya memberi tersebut bisa dimiliki oleh setiap mahasiswa UIN Maliki,” harapnya (8/4).

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...