Langsung ke konten utama

Bidadariku

Dalam kesejukan angin senja
Ku menunggu penuh harapan
Di beranda rumah indahmu
Diiringi kicauan burung pipit

Maafkan bila sejak jumpa pertama
Saat lihat tatapan mata nan indah
Ternyata menjadikan sejuta rasa
Yang tak mampu terucap kata-kata
Mengalir berjejal memenuhi rongga dada
Dan rasa rindu yang meronta-ronta
Kini, rasa itu kian hadir menyapa
Bersemayam dan bertahta dalam jiwa lemah ini

Mungkin hanya cita-cita anak desa
Tuk miliki sosok cantik nan jelita
Tuk merajut keindahan bersama
Ku hanya insan manusia yang sederhana
Terbatas rupa dan harta benda
Hanya bermodal kuat iman dan taqwa
Kemuliaan akhlak dan janji tuk setia
Dan berbekal ilmu meski tak seberapa

Ku hanya menyapamu biasa saja
Seraya menitip salam dengan senyuman
Tuk hanyut dalam dekapanmu
Di setiap shalat malam tiba
Dan hari-hari sepanjang sisa hidupku

Ingin ku raih semua cita-cita
Bersama gadis indah nan mempesona
Yang kujadikan sebagai berlian yang bersinar
Membuat hidup lebih bercahaya
Meski hanya bait-bait puisi
Kelak di beranda surgamu
Tetaplah ku anggap asa menjadi nyata

Kupersembahkan karya yang sederhana
Buatmu sosok yang amat mempesona
Bidadari yang duduk di seberang sana
Sekedar pesan yang penuh makna
Meski sedikit memberi warna
Moga bermanfaat dan berguna
Wahai bidadariku cantik nan menawan

Malang, 6 April 2013

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...