Langsung ke konten utama

Ambilkan Bulan


Amelia (Lana Nitibaskara), gadis cilik berusia 10 tahun yang kesepian. Ratna (Astri Nurdin), ibunya, kelewat sibuk bekerja sebagai manajer HRD di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Dia nyaris tidak punya waktu untuk putri satu-satunya itu. Setelah kematian suaminya (Agus Kuncoro), Ratna praktis menjadi orang tua tunggal yang harus menafkahi keluarga. Seluruh waktunya dihabiskan untuk bekerja.

Amelia yang merasa tidak diperhatikan akhirnya mencari teman dan kesibukan sendiri lewat situs jejaring sosial Facebook, yang mempertemukannya dengan Ambar, sepupunya. Ketika liburan tiba. Amelia memutuskan mengunjungi Ambar di desanya. Di sana, untuk pertama kalinya Amelia berjumpa dengan keluarga besar ayahnya. Untuk pertama kalinya pula, Amelia merasakan hidup di desa yang sangat berbeda dengan Jakarta. Setiap hari, bersama Ambar dan teman-temannya (Pandu, Kuncung, dan Hendra), Amelia menjelajah seluruh desa. Hingga pada suatu hari, mereka masuk terlalu jauh ke dalam hutan di tepi desa dan tersesat. Hutan itu terkenal angker karena di dalamnya tinggal Mbah Gondrong (Landung Simatupang) yang konon berteman dengan jin dan suka memangsa anak-anak.

Film Ambilkan Bulan adalah sebuah film fantasi musikal dengan tema petualangan anak-anak yang menghibur. Menampilkan 10 lagu anak-anak ciptaan AT Mahmud, di antaranya, Mendaki Gunung, Libur Tlah Tiba, Anak Gembala, dan Ambilkan Bulan. Skenario dikerjakan oleh Jujur Prananto; disutradarai oleh Ifa Isfansyah, dan Helmi Yahya bertindak sebagai produser eksekutif.

Film hasil kerja sama Mizan Productions dan Falcon Pictures ini direncanakan akan tayang di bioskop pada 28 Juni 2012.

Jadi, jangan sampai terlewatkan ya nonton film bagus ini. Lumayan buat mengisi liburan sekolah.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...