Langsung ke konten utama

Ke Pulau Bali part 2


Setelah dua jam di tanah lot kami di suruh kembali ke bus untuk menuju hotel dan sarapan pagi. Aku dan rombongan tiba di hotel Griya Taman Sari (GTS) untuk melakukan chek in. Aku dan rombongan langsung mengambil kunci kamar hotel yang sudah di sediakan oleh petugas hotel. Setelah mengambil kunci aku dan temanku langsung menuju kamar yang sudah di tentukan oleh panitia. Aku langsung menaruh barang-barangku di kamar hotel dan aku turun lagi untuk makan pagi di hotel gts setelah makan aku mandi dan berganti baju untuk melanjutkan perjalanan ke tempat wisata tanjung benoa dan makan siang di sana karena perjalanan diperkirakan mencapai tiga jam.

Aku dan rombongan tiba di lokasi wisata tanjung benoa untuk melihat keindahan laut tanjung benoa. disana juga aku melihat beberapa permainan air seperti flying fish, banana boat, jet sky dan masih banyak lagi permainan yang ada di lokasi wisata tersebut dan di lokasi wisata tersebut aku dan teman-temanku di tawari untuk berkunjung ke pulau penyu oleh beberapa orang dengan menggunakan perahu. Tapi yang boleh ke sana hanya sepuluh orang dalam satu kelompok.setelah sepuluh orang termasuk aku terkumpul kami berangkat ke pulau penyu. beberapa menit kemudian kami kembali lagi bergabung dengan rombongan yang sudah menunggu kami untuk makan siang. 

Selesai makan siang aku dan rombongan bergegas menuju bus untuk melanjutkan perjalanan lokasi wisata uluwatu, tapi sebelum ke uluwatu aku dan rombongan berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat dzuhur di pudja mandala. Pudja mandala merupakan tempat beribadah terbesar yang ada di indonesia karena di sana terdapat beberapa tempat ibadah seperti pura, gereja, wihara, masjid.

Selesai melakukan ibadah sholat dzuhur rombongan melanjutkan perjalanan ke uluwatu. Uluwatu sendiri merupakan pura suci yang di huni oleh para kera yang konon katanya para kera itu merupakan perwujudan dari penjaga pura tersebut. Rombongan tiba di uluwatu sebelum masuk ke uluwatu aku dan rombongan diwajibkan menggunakan selendang agar tidak diganggu oleh para kera. Di dalam lokasi wisata uluwatu aku melihat banyak sekali kera yang ada di sana dan aku juga melihat beberapa turis asing yang ada di lokasi tersebut. Beberapa  turis asing tersebut ada yang memberi makan kera padahal itu melanggar larangan yang ada di sana karena kera di sana tidak boleh di beri makan apapun oleh pengunjung.

Setelah dua jam Rombongan di suruh kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke tempat wisata Garuda Wisnu Wencana atau yang lebih di kenal dengan sebutan GWK. GWK  merupakan patung dewa wisnu yang sedang menaiki seekor burung garuda menurut orang-orang yang ada di sana gwk akan di bangun menjadi patung yang terbesar yang ada di asia tenggara akan tetapi patung-patung tersebut masih di pisahkan dan belum di satukan. GWK sendiri terletak di daerah perbukitan.  Setelah sampai di GWK  rombongan pun masuk ke lokasi tersebut tapi sebelum masuk rombongan harus membeli tiket terlebih dahulu untuk di bagikan kepada seluruh siswa yang ikut dalam rombongan. 

Setelah berada di area GWK aku melihat kanan dan kiri aku ternyata di sana sangat sejuk karena banyak di tumbuhi pohon-pohon yang menjulang tinggi. Satu jam berada disana rasanya kurang karena aku dapat melihat pemandangan dari ketinggian. Kurang lebih dua jam di area GWK, Aku dan rombongan di suruh kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan menuju pusat oleh-oleh krisna.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...