Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 16, 2015

Panglima TNI Ingin Ngajar di Unpad

JAKARTA - Panglima TNI, Jenderal Moeldoko mengaku telah menyiapkan kesibukan usai pensiun dari militer 1 Agustus mendatang. Mantan KSAD itu memastikan, ia akan meneruskan pengabdian dalam dunia pendidikan. "Mau ngajar saja, sudah siap," beber Moeldoko di Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat, Jumat (12/6/2015). Moeldoko menambahkan, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, telah menghubunginya guna mengajar di salah satu bidang keilmuan. "Unpad sudah pasti, mereka minta ngajar administrasi publik," imbuhnya. Selain itu, dengan pengalamannya berkecimpung di dunia militer, lanjut Moeldoko, membuatnya yakin bahwa ia bisa mengajar di Fakultas Pertahanan di kampus tersebut. "Disitu juga ada fakultas pertahanan, jadi kalau soal itu, tidak usah ditanya, saya pakarnya, termasuk masalah keamanan," pungkasnya. sumber : okezone

Mahasiswa Sambut Ramadan dengan Aksi #1000AgenFSLDK

JAKARTA - Beragam cara dilakukan guna menyambut datangnya bulan penuh berkah. Seperti yang dilakukan Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia. Mereka meluncurkan program #1000AgenFSLDK untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian dan pengabdian dari FSLDK Indonesia kepada umat muslim di Indonesia. Berdasarkan siaran pers yang diterima, Minggu (14/6/2015), disebutkan bahwa #1000AgenFSLDK merupakan kegiatan FSLDK berbagi yang dilaksanakan serempak pada hari ini di 25 titik di Indonesia. Yaitu di Sumatera Barat, Riau, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Jakarta-Depok-Bekasi, Priyangan Barat, Bandung, Purwokerto, Semarang, Solo, Yogyakarta, Madiun, Surabaya, Jember, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Sulawesi Selatan-Barat, Gorontalo-Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, Ternate, Papua-Papua Barat. Bentuk kegiatan dari #1000AgenFSLDK ini berbeda-beda untuk se

Mendikbud Canangkan Gerakan Remaja Melek Media

PADANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan mencanangkan Gerakan Nasional Remaja Melek Media. Ini merupakan upaya mendorong generasi muda dan pelajar berpikir lebih kritis terhadap pemberitaan di media massa. "Hari ini kita hidup di era informasi yang luar biasa banyak, ini mengharuskan generasi muda punya kemampuan memilih dan memilah informasi tersebut," kata Anies usai pencanangan Gerakan Nasional Remaja Melek Media, di Padang, Senin (15/6/2015). Menurut Anies, berbeda dengan dulu saat media masih terbatas, sekarang siapa pun dapat menjadi produsen informasi. Karena itu, literasi media menjadi penting bagi generasi muda. "Saya mengapresiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang mendorong gerakan melek media bagi remaja," ujarnya. Anies berharap, ke depan anak-anak dapat memanfaatkan informasi dengan baik dan fase berikutnya bisa menjadi produsen informasi. Dia menjelaskan, Sumatera Barat dipilih sebagai tempat pencanangan karena daer

Guru Dilarang Gagap Media

PADANG - Tidak hanya remaja, para guru juga dilarang gagap media. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Anies Baswedan, menilai, guru wajib melek media massa agar pengetahuan mereka dapat ditularkan kepada murid di sekolah. "Tidak ada pilihan. Hari ini kita banjir informasi. Sebelum pelajar melek media, dimulai dari guru terlebih dahulu," kata Anies di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (15/6/2015). Anies menyampaikan hal itu pada pencanangan Gerakan Nasional Remaja Melek Media di Auditorium Gubernur Sumbar. Gerakan ini diparakarsai oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurut Anies, guru harus membekali diri dengan kemampuan mengakses, menganalisa, memilih dan memilah sampai menciptakan informasi dan media. "Jika guru tidak membaca, maka jangan harap siswa akan membaca. Kalau guru tidak menulis, jangan harap siswanya akan menulis," ujar dia. Anies mengimbuhkan, semua pengetahua

ITB Melaju ke Kontes Robot Internasional

YOGYAKARTA - Robot Dagominton dari mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ditetapkan sebagai pemenang pada Kontes ABU Indonesia (KRAI) 2015 berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mereka akhirnya meraih penghargaan piala bergilir Kontes Robot Asia-Pasific Broadcasting Union (ABU). ITB juga berhak maju ke kontes robot ABU tingkat Internasional. Kontes robot ABU tingkat internasional, yang akan diselenggarakan di Sportorium UMY, pada Agustus 2015. Dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2015 ini, adu kehebatan robot ABU merupakan puncak dari kontes robot yang paling diutamakan. Karena itulah pada tahun ini ITB yang mendapat kesempatan meraih piala bergilir. Robot Dagominton milik ITB ini berhasil meraih posisi pertama pada laga final KRAI 2015 setelah mengalahkan robot Barelang 5.5 milik Politeknik Negeri Batam, dengan skor 5-1. Ketetapan pemenang dan piala bergilir kontes robot ABU tersebut diumumkan dan diserahkan pada acara penutupan KRI 2015 tingkat nasional

Pesan Presiden Jokowi saat Melantik Pamong Praja IPDN

JAKARTA – Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 1.974 wisudawan Pamong Praja Muda Lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXII 2015. Orang nomor satu di Indonesia itu pun memiliki pesan khusus bagi para Pamong Praja yang dilantik. Pada kesempatan itu, Jokowi meminta para Pamong Praja harus mampu melayani rakyat, bukan sebaliknya, minta dilayani. Dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Jokowi menyatakan revolusi mental untuk membangun jiwa bangsa akan bisa berhasil jika didukung dua hal pokok. Pertama, komitmen dan ketauladan para pemimpin dan seluruh aparatur negara. Aparatur negara harus bisa menjadi contoh dari perubahan dan pembangunan karakter bangsa dalam masyarakat. Kedua, revolusi mental harus bisa menjadi sebuah gerakan kolektif rakyat yang melibatkan partisipasi seluruh rakyat. Rakyat harus menjadi bagian dalam revolusi mental. Presiden menaruh harapan besar kepada pamong praja muda sebagai aparatur negara agar bisa menjadi pelop

Putri Asisten Rumah Tangga Raih Cumlaude di UNS

SOLO - Nama Devi Triasari menjadi perhatian semua hadirin upacara wisuda sarjana periode IV Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Devi dilahirkan dari keluarga yang kondisi ekonominya jauh dari cukup, namun berhasil meraih predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99. Artinya, kemiskinan tidak menjadi halangan untuk meraih gelar sarjana dan lulus dengan predikat cumlaude sekaligus tercepat tiga tahun enam bulan. Anak ketiga pasangan Suwito dan Karinem menjadi mahasiswa Fakultas Hukum melalui fasilitas beasiswa Bidik Misi 2011. Dia diwisuda rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi MS bersama 1.440 lulusan yang lain. Karinem mengaku bangga dan bergembira menyaksikan anaknya menjadi lulusan terbaik. Selama ini dia hanya bisa berdoa agar Devi berhasil dalam sekolahnya. "Saya baca doa apa saja yang bisa. Siang malam mendekatkan diri kepada Allah untuk mendoakan," tutur Karinem. Selama kuliah, gadis kelahiran Ngawi, 19 Desember 1991 itu tak pernah mengeluh. Devi

Riset Mahasiswi Asing soal Kekerasan Perempuan di Malang

MALANG – Ada temuan menarik dari hasil penelitian yang dilakukan seorang mahasiswi asing yang sedang menempuh study di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam risetnya terhadap perempuan di Malang, Jawa Timur, bahwa kaum hawa cenderung pasrah ketika diperlakukan tidak manusiawi oleh kaum laki-laki. Mahasiswi program Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) UMM, Emma Cecilia Roberts, melakukan penelitian tentang korban kekerasan terhadap perempuan di Malang. Yang ia temukan bahwa bagi masyarakat, menjaga aib keluarga dan norma-norma sosial budaya harus didahulukan di atas perlindungan perempuan. Menurut Emma, hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat awam terhadap sistem keadilan. Sejumlah temuan tersebut terungkap dalam final report yang digelar ACICIS Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM di ruang 611 Gedung Kuliah Bersama (GKB) I UMM belum lama ini. Menariknya, Emma melanjutkan, kaum perempuan juga cenderung bersikap pas