Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 6, 2013

Serpihan Kenangan

Ini belum berlalu... Apanya...? Sungguh tak tau akan itu Terasa gelap tanpa cahaya Atau mungkin mati lampu Hanya ada diriku dan kenanganku Sendiri tapi tak pernah sepi Karena sinyal Hape ku penuh Pernahkah kau sadari Tak kan Kembali Secangkir kopi manismu Yang slalu kuingat Tak lewat kata tapi lewat rasa Yang larut dalam hangatnya malam Serta bersanding dalam indahnya bulan Taukah kau...? Apa yang Ku Rasakan Semua hanya tinggal kenangan Aku... masa laluku... Dalam tarian kegalauanku Terpisah oleh ruang dan waktu Algojo setia antara kita Yang mencumbuku di setiap malam Hadir dalam hari-hariku Laksana bintang yang melengkapi malam Yang mengurai kisah dalam lautan cintamu Duhai kau kenangan Rahman... Hanya engkaulah yang tau by Aliffiadi Fuazhim F. dan Abu Fiqr kelompok 7 FLP UIN Maliki Malang

Kidung Senja di Langit MSAA

Siang mulai beranjak Mentaripun kembali berlindung dalam pangkuan angkasa Menyisakan semburat-semburat jingga yang mempesona Senja... Ya, senja yang kusuka Senja diatas langit MSAA Menikmatinya... Menjadi fase terindah dalam poros hidupku Mengamati mujahid-mujahid cinta kembali dari laganya Bersiap diri menghadap dan bercengkrama dengan Sang Kekasih Abadi Dalam indahnya istana Sang Maha Suci Diiringi senandung kalam-kalam Illahi Kutatap langit... Semburat jingga itu memerah Indah... Berhiaskan burung-burung kecil Terbang... Berlomba dengan angin yang menerpa hijabku Untuk kembali pada istana kecilnya Ternyata... Tak hanya langit yang kutatap Karena lensa hati ini Menangkap sosok bersarung Dengan sorban putih melingkar dipundaknya Bercahaya... Dengan mushaf tergenggan erat padanya sembari berkata "Izinkan aku menyimak hafalanmu, dan menjaga hati penghafalnya" Pipiku memerah Meny

LUKA

Ayah... Anakmu yang satu ini, ingin menangis dipelukanmu... Sekadar mengeluh atas semua hal yang menuntut kesempurnaa... Aku jengah dengan segala peraturan,tugas,dan semua hal yang mengikatku... Rapat! Ibu... Aku lelah menjadi putrimu yang penurut... Aku imgin kalian menghawatirkanku... Lalu daim-diam hadir dihadapan mataku... Ai... Anakmu yang satu ini ingin handphone itu berdering, Tanpa aku minta kalian menelfonku sebelumnya... Ai... Aku lelah menjadi putrimu yang kuat... Sekali saja Ai... biarkan keegoisan ini yang bicara.. Ibu... Kapan aku terakhir memelukmu? Aku rindu... Aku lelah... Ada kalanya aku jatuh,rapuh,dan lumpuh... Kapan terakhir aku bisa memeluk kalian berdua? Ya... 17 tahun yang lalu... aku rindu...SUNGGUH!!! Aku tak marah Ai,.. Aku tau itu bukan kesalahan, itu pilihan... Perpisahan kalian adalah pilihan terbaik... dan aku? Aku harus tetap menjadi AKU... Penurut, manis, dan

Gelap Menjadi Terang

Dulu aku sangat gelap Tanpa cahaya gemerlap Sungguh hati ini telah mati Seolah-olah berada di dalam peti Tapi hati nurani bisa berdoa Inginkan cahaya hidayahNya Di tengah itu ada bintang surga Hadir membawa cahaya Perantara hamba ahli surga Ikhlaskan berbagi cahaya Hingga... Hati yang gelap menjadi terang Hati yang mati hidup kembali Menang dalam perang Hawa nafsu yang tak terkendali Oh, terima kasih Tuhan Atas jalan ini Akhirilah aku Dalam keadaan khusnul khotimah by Fitria kelompok 2 FLP UIN Maliki Malang