Langsung ke konten utama

Statistik Industri Besar dan Sedang

1. Perusahaan Indutri Pegolahan

Perusahaan Industri Pengolahan dibagi dalam 4 golongan yaitu :

  • Industri Besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
  • Industri Sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
  • Industri Kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
  • Industri Rumah Tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri/makloon dan pekerjaan perakitan (assembling).

Jasa industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon), misalnya perusahaan penggilingan padi yang melakukan kegiatan menggiling padi/gabah petani dengan balas jasa tertentu.

Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Perusahaan Industri Pengolahan dibagi dalam 4 golongan yaitu :

  • Industri Besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
  • Industri Sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
  • Industri Kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
  • Industri Rumah Tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Penggolongan perusahaan industri pengolahan ini semata-mata hanya didasarkan kepada banyaknya tenaga kerja yang bekerja, tanpa memperhatikan apakah perusahaan itu menggunakan mesin tenaga atau tidak, serta tanpa memperhatikan besarnya modal perusahaan itu.

Klasifikasi Industri

Klasifikasi industri yang digunakan dalam survei industri ini adalah klasifikasi yang berdasar kepada INTERNATIONAL STANDARD INDUSTRIAL CLASSIFICATION OF ALL ECONOMIC ACTIVITIES (ISIC) revisi 3 , yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dengan nama KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA (KBLI). Kode baku lapangan usaha suatu perusahaan industri ditentukan berdasarkan produksi utamanya, yaitu jenis komoditi yang dihasilkan dengan nilai paling besar. Apabila suatu perusahaan industri menghasilkan 2 jenis komoditi atau lebih dengan nilai yang sama maka produksi utama adalah komoditi yang dihasilkan dengan kuantitas terbesar.

Golongan Pokok

15 Makanan dan minuman.
16 Tembakau.
17 Tekstil.
18 Pakaian jadi.
19 Kulit dan barang dari kulit.
20 Kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furnitur), dan barang-barang anyaman.
21 Kertas dan barang dari kertas.
22 Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman.
23 Batubara, pengilangan minyak murni pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi dan bahan bakar nuklir.
24 Kimia dan barang-barang dari bahan kimia.
25 Karet dan barang-barang dari bahan kimia.
26 Barang galian bukan logam.
27 Logam dasar.
28 Barang-barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya.
29 Mesin dan perlengkapannya.
30 Mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data.
31 Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya.
32 Radio, televisi, dan peralatan. komunikasi, serta perlengkapannya.
33 Peralatan kedokteran, alat-alat ukur, peralatan navigasi, peralatan optik, jam, dan lonceng.
34 Kendaraam bermotor.
35 Alat angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih.
36 Furnitur dan industri pengolahan lainnya.
37 Daur ulang.

Pelaksanaan survai industri ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan ( questionnaire ) kepada semua perusahaan industri yang tergolong besar dan sedang yang tercatat dalam direktori BPS. Jadi pencacahan dalam survei ini dilakukan secara lengkap.

2. Jumlah Tenaga Kerja

Adalah banyaknya pekerja/karyawan rata-rata perhari kerja baik pekerja yang dibayar maupun pekerja yang tidak dibayar.

Pekerja Produksi adalah pekerja yang langsung bekerja dalam proses produksi atau berhubungan dengan itu, termasuk pekerja yang langsung mengawasi proses produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang digunakan dan barang yang dihasilkan.

Pekerja lainnya adalah pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, pekerja ini biasanya sebagai pekerja pendukung perusahaan, seperti manager (bukan produksi), kepala personalia, skretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dll.

Sumber Data : Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan Besar dan Sedang

3. Nilai Tambah

Adalah besarnya output dikurangi besarnya nilai input (biaya antara).

Metode Penghitungan:

NTB = Output-Input

Sumber Data
Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan Besar dan Sedang

4. Produktifitas Tenaga Kerja

Produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan barang produksi

Metode Penghitungan: Produktifitas TK = Output / Jumlah tenaga kerja yang dibayar.

Sumber Data : Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan Besar dan Sedang

5. Komposisi Biaya Input

Input atau biaya antara adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang terdiri dari biaya:

  • Bahan baku adalah semua jenis bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi dan tidak termasuk : pembungkus, pengepak, pengikat barang jadi, bahan bakar yang dipakai habis, perabot/ peralatan.
  • Bahan bakar, tenaga listrik dan gas
  • Bahan bakar yang digunakan selama proses produksi yang berupa: bensin, solar, minyak tanah, batubara dan lainnya.
  • Sewa gedung, mesin dan alat-alat
  • Jasa non industri

Jasa yang tidak berkaitan dengan proses produksi. Komposisi biaya input adalah persentase dari masing-masing komponen biaya input terhadap biaya input.

Sumber Data : Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan Besar dan Sedang

6. Komposisi Nilai Output

Output adalah nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan industri yang terdiri dari:

  • Barang yang dihasilkan
    Barang –barang yang dihasilkan dari proses produksi
  • Tenaga listrik yang dijual
    Tenaga listrik yang dibangkitkan sendiri oleh perusahaan dan sebagiannya dijual kepada pihak lain.
  • Jasa industri yang diterima dari pihak lain
    Adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon).
  • Selisih nilai stok barang setengah jadi
    Selisih nilai stok barang setengah jadi akhir tahun dikurangi dengan stok awal tahun.
  • Penerimaan lain dari jasa non industri
    Komposisi nilai output adalah persentase dari masing-masing komponen nilai output terhadap nilai output.

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN KOPERASI TENTANG POAC

POAC (PLANNING, ORGANIZING, ACTUATING AND CONTROLLING) Menurut The Contemporary Bussiness Dictionary, manajemen mempunyai dua makna, yaitu pertama, proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan perusahaan untuk mencapai sasaran tertentu; kedua, para pemimpin perusahaan. Fungsi-Fungsi Manajemen Koperasi Dari literatur dapat dibaca pengertian tentang manajemen yang satu berbeda dengan yang lain, namun intinya sama. Pada hakikatnya manajemen dapat disimpulkan sebagai suatu rangkaian tindakan sistematik untuk mengendalikan dan memanfaatka segala faktor sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Maka ada dua unsur utama yang terdapat dalam pengertian manajemen, yaitu unsur pengendalian dan unsur pemanfaatan sumber daya. Fungsi-fungsi manajemen menurut George R. Terry (1964) adalah sebagai : Perencanaan (planning) Pengorganisasian (organizing) Pelaksanaan (actuating) Pengawasan (controlling). Keempat fungsi manajemen tersebut dirinci dan

Pengertian Wirakoperasi dan ciri-cirinya

Wirakoperasi terdiri dari 2 kata, yaitu wirausaha dan koperasi dalam arti “usaha atau perilaku koperasi untuk mengembangkan diri” (Rofke, 1995). Ada pula yang mengartikan “kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara kooperatif dengan mengambil prakarsa inovatif secara keberanian mengambil resiko dan berpegangan teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama” (Hendar dan Kusnandi dalam Ekonomi Koperasi, 1990). Pengertian wirausaha itu sendiri adalah terjemahan dari Entrepreneur yang berasal dari bahasa perancis yang artinya pengusaha, kemudian para ahli ekonomi mengaitkannya dengan beberapa sifat yaitu menurut (Gautillon, 1975). Kemudian (H Knight, 1921) dengan resiko ketidakpastian (uncertainty) oleh karena itu manusia tidak dapat melihat kemuka dengan sempurna (perfect foresight) kemungkinan memperoleh laba adalah karena resiko, ketidak tentuan ini kemudian mengaitkan deng

Tips Menghilang Bau Lemari Piring

Lemari memiliki banyak sekali manfaat. Mulai dari lemari pakaian, lemari untuk menyimpan benda-benda koleksi, lemari piring, lemari aksesoris, dan masih banyak lagi. Namun, terkadang kita juga harus dipusingkan dengan berbagai dengan bau-bauan yang ditimbulkan dalam lemari-lemari tersebut. Untuk lemari baju Anda pasti akan sangat mudah mengatasinya karena Anda dapat menggunakan pewangi khusus untuk lemari pakaian tetapi bagaimana jika lemari piring Anda yang mengeluarkan bau?Tidak mungkin juga jika Anda akan menggunakan pewangi lemari lainnya karena dapat membuat piring yang merupakan alat makan menjadi terkontaminasi. Karena itu berikut tips mudah menghilangkan bau lemari piring Anda. 1. Gunakan arang Gunakan arang yang sudah dihancurkan kasar dan tempatkan pada mangkok kecil kemudian letakkan dalam lemari karena ternyata arang dapat menghilangkan bau lemari piring Anda. 2. Gunakan kopi Hampir sama dengan menggunakan arang. Anda dapat menggunakan bubuk kopi yang Anda tempa